
Sakit tenggorokan merupakan keluhan yang umum dialami banyak orang. Meski terdengar sepele, rasa tidak nyaman di tenggorokan ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama jika disertai gejala lain seperti batuk, demam, atau kesulitan menelan. Mengetahui jenis dan penyebab sakit tenggorokan dapat membantu kita memilih penanganan yang tepat.
PAFI TAREMPA (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA) mengajak masyarakat untuk lebih memahami kondisi ini, sehingga tidak langsung panik, namun tetap waspada dan tahu kapan harus berkonsultasi dengan tenaga medis.
Jenis-Jenis Sakit Tenggorokan
Sakit tenggorokan bisa dikategorikan berdasarkan penyebab atau lokasi peradangannya. Berikut beberapa jenis yang sering ditemui:
1. Faringitis
Faringitis adalah peradangan pada faring (bagian belakang tenggorokan). Ini adalah jenis sakit tenggorokan yang paling umum. Gejalanya antara lain tenggorokan terasa kering, nyeri saat menelan, dan bisa disertai batuk atau pilek. Faringitis biasanya disebabkan oleh infeksi virus, seperti flu atau pilek.
2. Tonsilitis
Tonsilitis merupakan peradangan pada amandel. Biasanya terjadi akibat infeksi virus atau bakteri. Gejalanya meliputi pembengkakan dan kemerahan pada amandel, nyeri saat menelan, demam, dan bau mulut. Pada anak-anak, tonsilitis sering terjadi karena sistem imun yang belum sepenuhnya matang.
3. Laringitis
Laringitis adalah peradangan pada laring (kotak suara). Gejala utama laringitis adalah suara serak atau bahkan hilang suara, nyeri tenggorokan, serta batuk kering. Penyebab umumnya adalah infeksi virus, iritasi akibat asap rokok, atau penggunaan suara yang berlebihan.
PAFI menekankan bahwa mengenali jenis-jenis sakit tenggorokan ini penting agar pengobatan bisa dilakukan sesuai penyebabnya, bukan hanya meredakan gejala semata.
Penyebab Umum Sakit Tenggorokan
Sakit tenggorokan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, tidak hanya infeksi. Berikut beberapa penyebab umumnya:
1. Infeksi Virus
Mayoritas sakit tenggorokan disebabkan oleh virus, termasuk flu, pilek, atau infeksi virus corona. Virus tidak membutuhkan antibiotik, sehingga penting untuk tidak mengonsumsinya sembarangan.
2. Infeksi Bakteri
Bakteri streptococcus adalah penyebab umum dari radang tenggorokan bakteri (strep throat). Kondisi ini perlu diobati dengan antibiotik yang sesuai. Jika tidak ditangani dengan baik, bisa menimbulkan komplikasi.
3. Alergi
Alergi terhadap debu, serbuk bunga, atau bulu hewan bisa menyebabkan tenggorokan terasa gatal dan kering. Biasanya disertai bersin, hidung tersumbat, atau mata berair.
4. Iritasi
Paparan asap rokok, polusi udara, atau konsumsi makanan terlalu pedas dan asam dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan. Penggunaan suara berlebihan, seperti saat berteriak atau bernyanyi dalam waktu lama, juga dapat memicu sakit tenggorokan.
5. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
Asam lambung yang naik ke kerongkongan bisa menyebabkan iritasi dan rasa panas di tenggorokan. Ini dikenal dengan istilah “radang tenggorokan karena refluks.”
PAFI TAREMPA mengingatkan pentingnya mencari tahu penyebab sakit tenggorokan sebelum memilih pengobatan. Penggunaan obat tanpa pengawasan bisa berakibat pada resistensi antibiotik atau iritasi lebih lanjut.
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun banyak kasus sakit tenggorokan dapat sembuh sendiri, ada kondisi tertentu yang memerlukan penanganan medis, antara lain:
-
Sakit tenggorokan lebih dari 1 minggu
-
Kesulitan bernapas atau menelan
-
Demam tinggi
-
Bercak putih di tenggorokan atau amandel
-
Pembengkakan kelenjar leher
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan atau apoteker dari PAFI.
Tips Meredakan Sakit Tenggorokan di Rumah
PAFI memberikan beberapa tips sederhana yang bisa dilakukan untuk membantu meringankan sakit tenggorokan:
-
Istirahat yang cukup
-
Perbanyak minum air putih
-
Kumur dengan air garam hangat
-
Hindari merokok dan makanan iritatif
-
Konsumsi makanan hangat dan lembut
-
Gunakan pelembap udara jika udara di rumah terlalu kering
Sakit tenggorokan memang umum, tapi tetap perlu dikenali dengan baik agar tidak menimbulkan komplikasi. Dengan memahami jenis dan penyebabnya, kita bisa menangani keluhan ini secara lebih efektif dan aman.
PAFI TAREMPA (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA) mengimbau masyarakat untuk tidak sembarangan mengonsumsi obat, terutama antibiotik, tanpa resep. Apoteker dari PAFI siap membantu Anda mendapatkan informasi yang tepat tentang kesehatan dan pengobatan yang aman.
Jangan sepelekan gejala kecil dengan penanganan yang tepat, kesehatan bisa tetap terjaga optimal.