
Gigi bungsu sering kali menjadi “tamu tak diundang” di dalam mulut kita. Ia tumbuh paling akhir, biasanya di usia 17 hingga 25 tahun. Meskipun tidak selalu menimbulkan masalah, gigi bungsu juga bisa menyebabkan rasa nyeri hebat, infeksi, bahkan pergeseran gigi lain.
Melalui edukasi yang terus dilakukan oleh pafi Terempa (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia), masyarakat diajak untuk mengenal lebih dalam mengenai kondisi gigi bungsu, kapan perlu dilakukan tindakan medis, dan mengapa operasi gigi bungsu tidak perlu ditakuti.
Apa Itu Gigi Bungsu?
Gigi bungsu adalah gigi geraham ketiga yang terletak paling belakang di rahang atas dan bawah. Tidak semua orang memiliki gigi bungsu, dan tidak semua gigi bungsu tumbuh dengan normal. Karena muncul belakangan, sering kali gigi ini tidak mendapatkan ruang cukup untuk tumbuh, sehingga menjadi miring atau terjebak di dalam gusi. Inilah yang disebut gigi bungsu impaksi.
pafi menjelaskan bahwa gigi impaksi inilah yang sering menyebabkan berbagai masalah kesehatan mulut, dan dalam banyak kasus, perlu diangkat melalui prosedur operasi kecil.
Gejala Umum Gigi Bungsu Bermasalah
Gigi bungsu yang tumbuh tidak normal bisa menimbulkan gejala yang mengganggu. Berikut ini beberapa tanda yang disampaikan oleh pafi Terempa agar Anda lebih waspada:
-
Nyeri tajam atau berdenyut di bagian belakang mulut
-
Pembengkakan di gusi atau pipi
-
Kesulitan membuka mulut
-
Sakit kepala atau nyeri rahang
-
Bau mulut atau rasa tidak sedap karena infeksi
-
Gusi berdarah saat menyikat gigi
Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala tersebut, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter gigi. Semakin cepat ditangani, semakin kecil risiko komplikasi yang bisa terjadi.
Kapan Waktu yang Tepat Melakukan Operasi Gigi Bungsu?
pafi Terempa menyampaikan bahwa waktu terbaik untuk melakukan operasi gigi bungsu adalah saat gigi mulai menunjukkan tanda-tanda impaksi, meskipun belum menimbulkan nyeri berat. Operasi lebih mudah dilakukan ketika akar gigi belum tumbuh sempurna, yaitu pada usia remaja akhir hingga awal 20-an.
Berikut pertimbangan waktu yang ideal menurut pafi:
-
Sebelum Terjadi Infeksi atau Pembengkakan Parah
Operasi saat kondisi masih stabil akan mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi risiko komplikasi. -
Saat Gigi Bungsu Tumbuh Miring atau Menekan Gigi Lain
Jika dibiarkan, ini bisa menyebabkan perubahan susunan gigi yang sudah rapi. -
Ketika Sering Muncul Rasa Sakit Berulang
Rasa nyeri yang hilang timbul adalah sinyal bahwa gigi bungsu sedang bermasalah di balik gusi. -
Jika Gigi Bungsu Sulit Dibersihkan
Posisi yang terlalu belakang sering membuat gigi ini tidak bisa dibersihkan dengan baik, sehingga menjadi sarang bakteri dan menyebabkan kerusakan.
pafi juga menambahkan bahwa tidak semua gigi bungsu harus dioperasi. Jika posisinya baik, tidak menyebabkan nyeri, dan mudah dibersihkan, maka tidak perlu diangkat.
Proses Operasi dan Pemulihannya
Operasi gigi bungsu tergolong prosedur kecil dan dilakukan oleh dokter gigi spesialis bedah mulut. pafi menjelaskan bahwa prosedur ini biasanya berlangsung 30 menit hingga 1 jam, tergantung posisi dan tingkat kesulitan gigi.
Setelah operasi, pasien akan mengalami pembengkakan dan nyeri selama beberapa hari, yang bisa diatasi dengan obat pereda nyeri dan antibiotik yang diresepkan. pafi menyarankan beberapa tips pemulihan pasca-operasi:
-
Kompres es di pipi untuk mengurangi bengkak
-
Hindari makanan keras atau panas selama beberapa hari
-
Jangan menyikat area bekas operasi hingga luka sembuh
-
Minum obat sesuai petunjuk apoteker atau dokter
-
Hindari merokok, karena bisa memperlambat penyembuhan
Risiko Jika Tidak Dioperasi
Banyak orang yang menunda atau mengabaikan operasi gigi bungsu karena takut atau merasa belum terlalu sakit. Namun, pafi Terempa mengingatkan bahwa menunda tindakan bisa memperburuk kondisi.
Beberapa risiko yang bisa muncul jika gigi bungsu bermasalah dibiarkan terlalu lama antara lain:
-
Infeksi berulang pada jaringan gusi
-
Kista atau tumor kecil yang terbentuk di sekitar gigi
-
Kerusakan gigi tetangga akibat tekanan terus-menerus
-
Gangguan saraf jika akar gigi tumbuh mendekati saraf rahang
-
Sakit kepala atau nyeri menjalar ke leher dan telinga
Dengan edukasi yang terus diberikan oleh pafi, masyarakat diharapkan tidak lagi menyepelekan masalah gigi bungsu.
Peran PAFI Terempa dalam Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut
Sebagai organisasi yang menaungi tenaga farmasi, pafi Terempa tidak hanya fokus pada obat-obatan, tetapi juga aktif dalam penyuluhan seputar kesehatan secara menyeluruh, termasuk kesehatan gigi dan mulut.
Apoteker dari pafi siap membantu menjelaskan cara merawat gigi, memahami tanda-tanda infeksi, dan memberikan edukasi mengenai obat pasca-operasi yang aman digunakan. Melalui kerja sama dengan dokter gigi dan fasilitas kesehatan, pafi terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perawatan gigi yang tepat.
Gigi bungsu bisa jadi sumber masalah jika tumbuh tidak normal atau terjebak di bawah gusi. Mengenali gejala dan mengetahui kapan waktu terbaik untuk melakukan operasi sangat penting agar Anda tidak terlambat mengambil tindakan.
pafi Terempa hadir sebagai mitra informasi dan edukasi yang terpercaya. Jika Anda atau keluarga mengalami keluhan gigi bungsu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan apoteker pafi atau dokter gigi. Dengan tindakan yang tepat di waktu yang tepat, Anda bisa terhindar dari rasa sakit dan komplikasi jangka panjang.